Kali ini tentang mereka, si kembarku yang lucu (kata ibunya, hihi)
si kembarku ini terlahir prematur. Mereka terlahir pada usia kehamilan 32 minggu. Saat yang tak terduga sebelumnya. sebetulnya sejak awal dokter memang sudah mengingatkan untuk tidak terlalu capek (banyak melakukan aktivitas), karena kehamilan kembar berisiko penuh terlahir prematur dan jika seperti itu, khawatirnya paru-paru bayi belum siap sehingga harus dirawat di PICU. Oleh karena itu dokter menhyarankan untuk langsung ke tumah sakit jika terasa ada kontraksi, dan selama masih bisa ditahan, nanti akan diberi obat anti mules agar tidak lahir sebelum usia 35 minggu.
tapi ya, rencana hanya rencana, usaha sudah dilakukan. Walau sudah diberi obat antimules supaya para bayi jangan lahir saat itu, qodarullah mereka tetap ingin keluar, dan pada tanggal 21 November 2018 mereka lahir pada pukul 23.45 WIB dengan cara spontan (normal). Alhamdulillah. Saat jiwa raga sudah pasrah dengan operasi yang mungkin harus dilakukan saat itu karena posisi mereka melintang, Allah memberikan pertolongan melalui tangan dokter yang bernama Wahyu.
Dokter Wahyu membantu saya melahirkan anak kembar ini dengan cara normal. mereka lahir hanya berselang beberapa menit saja. syukur yang tak terhingga. bahagia yang luar biasa. Alhamdulillah.
Bayi 1 (yang kami beri nama Azha) lahir dengan berat 1,7kg dan bayi 2 (yang kami beri nama Azka) lahir dengan berat 2,1kg. mereka keciiiil sekali. mengendongnya rasanya takut, ringkih sekali. tulang-tulang terlihat jelas. Masyaallah. Dan benar apa yang dikatakan dokter tentang paru-paru saat itu. Azka harus masuk NICU karena paru-parunya belum bisa bekerja optimal. terutama juga pada saat lahir, saya dengar ketika nangis, seperti tersedak, mungkin ada cairan yang masuk. Akhirnya selama 15 hari Azka diinkubator dan dirawat insentif di NICU, bahkan sempat ke PICU. Azha juga sempet bolak-balik. Sudah pulang, eh ternyata kuning karena kurang cahaya matahari (karena waktu itu musim hujan) jd harus kembali lagi ke rumah sakit. Begitulah perjuangan awal memiliki mereka.
sedih rasanya, melihat bayi-bayi mungil itu diinkubator, juga dipasang selang oksigen...aaah jangan sampai terulang...
Alhamdulillah, saat ini mereka sudah berusia satu tahun lebih, dan sehat. Tak bisa diam, merangkak kesana kemari, kadang kejedot, kadang jatuh, belajar jalan, bisa joged-joged, nyanyi-nyanyi (dikit)...
si kembarku ini terlahir prematur. Mereka terlahir pada usia kehamilan 32 minggu. Saat yang tak terduga sebelumnya. sebetulnya sejak awal dokter memang sudah mengingatkan untuk tidak terlalu capek (banyak melakukan aktivitas), karena kehamilan kembar berisiko penuh terlahir prematur dan jika seperti itu, khawatirnya paru-paru bayi belum siap sehingga harus dirawat di PICU. Oleh karena itu dokter menhyarankan untuk langsung ke tumah sakit jika terasa ada kontraksi, dan selama masih bisa ditahan, nanti akan diberi obat anti mules agar tidak lahir sebelum usia 35 minggu.
tapi ya, rencana hanya rencana, usaha sudah dilakukan. Walau sudah diberi obat antimules supaya para bayi jangan lahir saat itu, qodarullah mereka tetap ingin keluar, dan pada tanggal 21 November 2018 mereka lahir pada pukul 23.45 WIB dengan cara spontan (normal). Alhamdulillah. Saat jiwa raga sudah pasrah dengan operasi yang mungkin harus dilakukan saat itu karena posisi mereka melintang, Allah memberikan pertolongan melalui tangan dokter yang bernama Wahyu.
Dokter Wahyu membantu saya melahirkan anak kembar ini dengan cara normal. mereka lahir hanya berselang beberapa menit saja. syukur yang tak terhingga. bahagia yang luar biasa. Alhamdulillah.
Bayi 1 (yang kami beri nama Azha) lahir dengan berat 1,7kg dan bayi 2 (yang kami beri nama Azka) lahir dengan berat 2,1kg. mereka keciiiil sekali. mengendongnya rasanya takut, ringkih sekali. tulang-tulang terlihat jelas. Masyaallah. Dan benar apa yang dikatakan dokter tentang paru-paru saat itu. Azka harus masuk NICU karena paru-parunya belum bisa bekerja optimal. terutama juga pada saat lahir, saya dengar ketika nangis, seperti tersedak, mungkin ada cairan yang masuk. Akhirnya selama 15 hari Azka diinkubator dan dirawat insentif di NICU, bahkan sempat ke PICU. Azha juga sempet bolak-balik. Sudah pulang, eh ternyata kuning karena kurang cahaya matahari (karena waktu itu musim hujan) jd harus kembali lagi ke rumah sakit. Begitulah perjuangan awal memiliki mereka.
sedih rasanya, melihat bayi-bayi mungil itu diinkubator, juga dipasang selang oksigen...aaah jangan sampai terulang...
Alhamdulillah, saat ini mereka sudah berusia satu tahun lebih, dan sehat. Tak bisa diam, merangkak kesana kemari, kadang kejedot, kadang jatuh, belajar jalan, bisa joged-joged, nyanyi-nyanyi (dikit)...
Komentar
Posting Komentar