Video Call sama Allah

Hari Rabu lalu, saya berniat keluar rumah sejak siang hari. Namun, karena terkendala ini itu, terutama karena hujan, susah untuk keluar rumah.  Baru pada sore hari, setelah memandikan anak-anak dan menyuapinya, akhirnya saya bisa pergi. selain itu, utamanya karena hujan sudah reda sih..

Nah, karena sudah tak hujan, akhirnya Abang saya ajak pergi, karena di rumah dia sedang "senang" mengganggu Uwanya. Sempat ragu sih, karena langit masih mendung, khawatir hujan turun lagi. Saya tawarkan Abang untuk main di rumah Ateu Syifa, tapi dia tak mau.

Berangkatlah kami menggunakan motor pada pukul setengah 6 sore. Abang duduk di depan saya seperti biasa. Ketika dalam perjalanan, langit terlihat makin mendung, dan hujan mulai turun. Saya panik, lalu saya berhenti dan memakaikan jas hujan pada Abang, tapi kami tetap berniat melanjutkan perjalanan. Eeeeh hujan bukan mereda, malah semakin deras ditambah dengan petir. Akhirnya saya mengajak Abang untuk berteduh di sebuah bangunan ruko yang belum ada isinya.

abang mulai terlihat ketakuan, dia mulai menangis ingin pulang,
"Mi, gimana atuh, Abang pengen pulang. Abang mau naik angkot aja, tapi ini motor gimana ya?"
itu pertanyaan Abang sambil nangis. Dia terus memeluk erat tanda memang dia takut. Saya terus menenangkan Abang dan mengajaknya untuk terus berdoa supaya hujannya cepat reda. Kurang lebih 15 menit kami menunggu, hujan belum juga reda dan Abang memaksa ingin pulang. Walaupun belum benar-benar reda, saya paksakan untuk pulang.

Ketika baru jalan sebentar, eh hujan menderas kembali. Kami kembali berteduh di sebuah warung kecil. Kali ini kami bisa sambil makan atau jajan minuman hangat untuk nmengisi perut agar tak masuk angin. Selama menunggu, Abang tak berhenti bicara dan bertanya apaa saja. Lalu dia berkata
"Ummi gak bawa handphone ya? Abang mau video call" kata dia
"Video call sama siapa?" saya mengira pasti ingin video call dengan Abinya
"Sama Allah mi, Abang mau video call sama Allah supaya ujannya cepet reda"


Kaget dan lucu. Ya begitulah ya anak-anak dengan kepolosannya, lalu pertanyaan bergulir,
"Emang Allah itu orang atau bukan sih Mi?"
"Hujan itu punya Allah ya?"
dan pertanyaan-pertanyaan lain yang berkembang.

Mari siapkan diri untuk menjawab pertanyaan anak-anak dengan tepat :)

Komentar