Bagi Arsyad, ini adalah Bulan Ramadhan pertamanya yang ia jalani dengan ibadah puasa (lebih serius). Tahun lalu, Ummi memang mulai mengajaknya berpuasa tapi tidak lebih serius dari tahun ini. Pada usianya yang ke-5 ini saya mengajaknya untuk berlatih berpuasa. Saya berikan pengetahuan tentang puasa padanya.
Hari pertamanya puasa di tahun ini, ia hanya sanggup sampai pukul 10.45 itu pun dengan berbagai pengalihan, karena pukul 8 ia sudah mulai lapar. Saya ajak bermain, bercerita, masak-masakan di dapur. Untuk usianya memang belum wajib melaksanakan puasa, tapi saya hanya mencoba seberapa kuat dan memang melatihnya berpuasa, tapi tentu saja tidak dengan paksaan. alhamdulillah hari pertama sampai pada pukul 10,45 itu.
Hari-hari berikutnya, dia bisa bertahan sampai dzuhur, lalu pukul 2 siang, dan hingga pukul 16.30. walaupun katanya dia jujur pernah ketika bangun tidur pukul 11an, dia sembunyi-sembunyi makan pisang di kamar. hehe. "tapi abang gak bohong kan sama ummi, tadi abang makan pisang" dia bercerita sambil senyum-senyum malu. jadinya memang lucu. hehehe
naah karena dia bisa sampai pada sore hari itu, saya coba mengajaknya hingga maghrib
"Bang kita coba sampai magrib yuk, Abang pasti bisa!" ajak saya. Lalu bagaimana? Bisa doooong. setelah itu hingga akhir ramadhan dia berpuasa full hingga akhir ramadhan. Alhamdulillah. Hingga berat badannya berkurang, ya wajarlah namanya puasa.
saya tidak terlalu memaksakan sih. jika memang terlihat anaknya tak sanggup saya pasti tidak memaksa. tapi yang saya lihat tak ada masalah, hanya mengeluh menanyakan waktu, berapa jam lagi?, kok lama ya?..ah itu sih pertanyaan biasa yang masih bisa dialihkan.
tapi dia juga tak pernah "kabita" menginginkan sesuatu hingga memaksa ingin buka puasa sebelum magrib. tak pernah sama sekali. jika ia merasa menginginkan sesuatu ia pasti hanya bilang, "Mi,Abang mau ini ya..simpen buat nanti magrib" katanya.
Pernah siang hari dia minta "Tolong simpenin ini ya" ktanya (sambil menyodorkan sesuatu)
saya kaget "Apa ini, Bang?" tanya saya. Dia menyodorkan air minum kemasan gelas yang dia minta dari rumah Amihnya. katanya dia kabita mau air minum itu.
lucu kan?jadi dia tertarik hanya dengan air minum biasa hehe. Tapi untungnya gak harus buka puasa saat itu juga. dia masih bisa bertahan hinnga magrib. dan ketika magrib tina makananya banyak sekali hasil dia menabung sepanjang hari..hehehe
saya tidak terlalu memaksakan sih. jika memang terlihat anaknya tak sanggup saya pasti tidak memaksa. tapi yang saya lihat tak ada masalah, hanya mengeluh menanyakan waktu, berapa jam lagi?, kok lama ya?..ah itu sih pertanyaan biasa yang masih bisa dialihkan.
tapi dia juga tak pernah "kabita" menginginkan sesuatu hingga memaksa ingin buka puasa sebelum magrib. tak pernah sama sekali. jika ia merasa menginginkan sesuatu ia pasti hanya bilang, "Mi,Abang mau ini ya..simpen buat nanti magrib" katanya.
Pernah siang hari dia minta "Tolong simpenin ini ya" ktanya (sambil menyodorkan sesuatu)
saya kaget "Apa ini, Bang?" tanya saya. Dia menyodorkan air minum kemasan gelas yang dia minta dari rumah Amihnya. katanya dia kabita mau air minum itu.
lucu kan?jadi dia tertarik hanya dengan air minum biasa hehe. Tapi untungnya gak harus buka puasa saat itu juga. dia masih bisa bertahan hinnga magrib. dan ketika magrib tina makananya banyak sekali hasil dia menabung sepanjang hari..hehehe
Komentar
Posting Komentar